• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Hukum
    • Ilmu Hukum
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Hukum
    • Ilmu Hukum
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KERJA SAMA DI BIDANG KONSTRUKSI BANGUNAN ANTARA KONTRAKTOR DENGAN DEVELOPER SECARA MEDIASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999

    Thumbnail
    View/Open
    JEVON NOITOLO GEA.pdf (767.5Kb)
    Date
    2025-06
    Author
    Gea, Jevon Noitolo
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Industri konstruksi berperan strategis dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, dengan hubungan hukum antara kontraktor dan developer diatur melalui perjanjian kerja sama. Namun, wanprestasi sering terjadi, menghambat proyek dan menimbulkan sengketa. Penyelesaian melalui litigasi dianggap kurang efektif karena memakan waktu dan biaya besar, sehingga mediasi sebagai alternatif non- litigasi semakin direkomendasikan. Penelitian ini membahas mekanisme penyelesaian sengketa wanprestasi melalui mediasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa serta efektivitasnya di sektor konstruksi. Menggunakan metode yuridis normatif, penelitian ini menganalisis peraturan perundang-undangan, literatur, serta doktrin hukum yang relevan. Data sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer seperti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sengketa wanprestasi dapat diselesaikan melalui musyawarah mufakat atau mediasi. Musyawarah mufakat mengutamakan penyelesaian damai tanpa pihak ketiga, sedangkan mediasi melibatkan mediator netral untuk memfasilitasi kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Mediasi lebih fleksibel, efisien, dan ekonomis dibandingkan litigasi, dengan hasil yang dituangkan dalam perjanjian tertulis bersifat final dan mengikat. Jika upaya tersebut tidak membuahkan hasil, penyelesaian dapat dilanjutkan ke arbitrase atau pengadilan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dengan demikian, mediasi menjadi solusi yang efektif dalam menangani sengketa wanprestasi di sektor konstruksi, memberikan kepastian hukum tanpa proses panjang dan mahal di pengadilan.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/12200
    Collections
    • Ilmu Hukum [1854]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback