dc.description.abstract | PermataBank selangkah lebih unggul dalam penerapan teknologi digital
dibandingkan bank yang belum menerapkan teknologi blockchain dalam transaksi trade finance. Permata Bank sendiri telah menerapkan teknologi blockchain pada bulan November tahun 2021. Para nasabah korporat tentunya akan lebih memilih perbankan yang memberikan banyak manfaat dalam transaksi trade finance. Salah satu cara untuk menilai keunggulan PermataBank ini dapat di lihat dari peningkatan rasio profitabilitas yang diperoleh PermataBank setelah mengimplementasikan teknologi blockchain.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan bentuk komparasi untuk mengukur pengaruh sebelum dan sesudah mengimplementasikan blockchain pada PT. Bank Permata Periode (Triwulan II 2020 - Triwulan I 2023). Dengan membandingkan Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), dan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) sebelum dan sesudah mengimplementasikan blockchain. Analisis data mengunakan metode Uji Sample Beda t-test (Paired Sample Test) dan uji wilcoxon signed rank test. Dalam pengujian uji sample beda t-test pada rasio ROA mengahasilkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,063, profitabilitas ROE menghasilkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,037, profitabilitas NIM menghasilkan nilai sig.(2- tailed) sebesar 0,068 dan efisiensi operasi BOPO menghasilkan nilai sig(2-tailed) sebesar 0,020. Pada uji Wilcoxon profitabilitas ROA dan NIM menghasilkan nilai sig(2-tailed) sebesar 0,075, profitabilitas ROE dan efisiensi operasi BOPO menghasilkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,027.
Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa pada PT. Bank Permata variabel ROE dan BOPO memiliki perbedaan yang signifikan sesudah mengimplementasikan blockchain dan untuk ROA dan NIM tidak memiliki perbedaan yang signifikan. | en_US |