PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI PUPUK KANDANG AYAM DIPERKAYA NPK DAN MOL KULIT NANAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR
Abstract
Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu dosis bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK dan konsentrasi MOL kulit nanas, dengan tiga ulangan. Faktor Pertama: dosis bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK (B) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : B0 = 0 kg/petak (kontrol) setara dengan 0 ton/ha serta diperkaya NPK 0 kg/petak, B1 = 10,8 kg/petak Bokashi kandang ayam setara dengan 15 ton/ha serta diperkaya NPK 108 g/petak, B2 = 21,6 kg/petak Bokashi kandang ayam setara dengan 30 ton/ha serta diperkaya NPK 216 g/petak. Faktor kedua konsentrasi MOL kulit nanas (M) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : M0 = 0 ml/liter air per petak (kontrol), M1 = 30 ml/liter air per petak, M2 = 60 ml/liter air per petak.
Pemberian bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK dengan taraf 0 kg/petak, 10,8 kg/petak, dan 21,6 kg/petak berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2,3, dan 5 MST, berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 2, 3, 4, dan 5 MST, berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah per tanaman, diameter buah. Hal ini diduga karena bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK telah mampu memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Beberapa sifat fisik tanah tersebut antara lain struktur, konsistensi, porositas daya mengikat air, dan menjaga ketahanan tanah terhadap erosi. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Anti (2019) yang menyatakan pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max L. Merril) pada berbagai dosis pupuk bokashi kotoran ayam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan produksi per petak.
Konsentrasi MOL kulit nanas yang diberikan pada penelitian ini dengan konsentrasi anjuran 0 ml/ l air, 30 ml/l air, 60 ml/l air (volume kalibrasi per petak) belum menunjukan pengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2, 3, 4, dan 5 MST, dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah per tanaman, diameter buah, bobot basah panen per tanaman, bobot basah panen per petak, bobot basah jual per petak, produksi basah panen per hektar, produksi basah jual per hektar.
Mikroorganisme lokal (MOL) kulit nanas berpengaruh tidak nyata, hal ini diduga karena konsentrasi MOL yang diberikan masih belum sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga tidak mampu melakukan fungsinya sebagai pengurai bahan organik di dalam tanah yang mengakibatkan unsur hara hasil penguraian bahan organik belum sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Dugaan lain disebabkan mikroorganisme yang di aplikasikan di dalam tanah tidak dapat berkembang disebabkan mikroorganisme tersebut telah tercuci atau mati. Sehingga bahan organi dalam tanah tidak dapat tereurai untuk menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman tidak maksimal karena ketersediaan makanan tidak tercukupi. Hal ini didukung oleh Asrijal dkk, (2018) menyatakan bahwa suatu tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila unsur hara yang diberikan dapat diserap sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pengaruh interaksi bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK dan mikoorgsnisme lokal (MOL) kulit nanas berpengaruh nyata pada tinggi tanaman 4 MST diduga karena bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK memberikan peran yang baik terhadap kondisi tanah melalui bantuan mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya pelepasan unsur hara yang terkait oleh partikel – partikel tanah. Hal ini menjadi sumber untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman terung ungu. Pada interaksi bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK dan mikroorganisasi lokal (MOL) kulit nanas pada tinggi tanaman 4 MST diduga MOL kulit nanas dapat mendekomposisi bokashi pupuk kandang ayam dan mempengaruhi tinggi tanaman. Interaksi bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK dan mikroorganisme lokal (MOL) kulit nanas diduga memberikan peran yang baik terhadap kondisi tanah melalui bantuan mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya pelepasan unsur-unsur hara yang terikat oleh partikel-partikel tanah. Hal tersebut menjadi sumber untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman tomat. Bahan organik yang terdekomposisi sempurna memiliki ketersediaan unsur hara sehingga lebih cepat diserap oleh akar tanaman. Ketersediaan unsur hara merupakan komponen penting dalamproses metabolisme tanaman. Bahan organik bermanfaat sebagai penyedia hara bagi tanaman yang mampu meningkatkan produksi dan juga bermanfaat dalam memperbaiki sifat fisik, sifat kima, dan biologi tanah (Hartatik dan Setyorini, 2012). Interaksi antara bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK dan MOL kulit nenas berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 3, 5 MST, jumlah daun tanaman terung ungu umur 2, 3, 4, 5 MST, jumlah buah pertanaman, diameter buah, bobot basah per tanaman, bobot basah per petak, bobot basah jual per petak, produksi basah panen per hektar, produksi basah jual per hektar. Hal ini diduga karena perlakuan bokashi pupuk kandang ayam diperkaya NPK lebih besar pengaruhnya dari pada pengaruh MOL kulit nenas sehingga menutupi pengaruh MOL kulit nanas sehingga tidak muncul pengaruh interaksi dari kedua faktor tersebut. Keadaan ini menunjukkan tidak adanya interaksi antara masing-masing faktor karena tidak saling mempengaruhi. Pendapat ini didukung oleh Mulyani (2008 dalam Mustamu dkk, 2015) yang menyatakan bahwa penyebab tidak terdeteksinya interaksi antara dua faktor karena ada faktor yang lebih dominan dibandingkan faktor lain, sehingga faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-sendiri sehingga tidak adanya terjadi interaksi antara kedua perlakuan. Pertumbuhan tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal (hormon atau nutrisi) melainkan berkaitan dengan banyaknya faktor lain seperti lingkungan yang mencakup status air di dalam jaringan tanaman, suhu di areal tanaman dan intensitas matahari, sehingga tidak adanya terjadi interaksi antara kedua perlakuan.
Collections
- Agroekoteknologi [321]