PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DIPERKAYA SULFUR DAN KONSENTRASI MOL KULIT NENAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommesen Medan di Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Tempat penelitian berada pada ketinggian sekitar 33 mdpl dengan kemasaman tanah (pH) 5,5 - 6,5, jenis tanah ultisol dan tekstur tanah pasir berlempung (Lumbanraja dan Harahap, 2015). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan Desember 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam Diperkaya Sulfur dan Konsentrasi MOL Kulit Nenas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Putih.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor pemberian yaitu, dosis pupuk kandang ayam diperkaya sulfur dan konsentrasi MOL kulit nenas dengan 3 ulangan. Faktor pertama : Dosis pupuk Kandang ayam diperkaya sulfur (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu, A0 = 0 ton/ha = 0 kg/m2 + sulfur 0 gr/m2, A1 = 15 ton/ha = 1,5 kg/m2 + sulfur 28 gr/m2, A2 = 30 ton/ha = 3 kg/m2 + sulfur 14 gr/m2 (dosis anjuran), A3 = 45 ton/ha = 4,5 kg/m2 + sulfur 7 gr/m2. Faktor kedua : konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) kulit nenas (M) yang terdiri dari empat taraf, yaitu : M0 = 0 ml /l , M1 = 50 ml/l, M2 = 100 ml/l, (konsentrasi anjuran) dan M3 = 150 ml/l.
Pemberian dosis pupuk kandang ayam diperkaya sulfur tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun pada umur tanaman 2, 4, 6, dan 8 MST, dan berat umbi basah per rumpun diduga karena pupuk kandang ayam yang diaplikasikan belum mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. tanaman bawang putih menghendaki kondisi tanah dengan struktur yang gembur dengan kandungan air tidak terlalu kering. Hal ini didukung oleh Samadi (2000), menyatakan tanaman bawang putih memiliki perakaran dangkal dan menyebar pada kedalaman 10 cm, namun tidak tahan pada kondisi tanah yang kering.
Pemberian pupuk kandang ayam diperkaya sulfur berpengaruh sangat nyata terhadap berat umbi kering per petak dan produksi per hektar pada umur 110 HST. Pemberian dosis pupuk kandang ayam diperkaya sulfur hingga 4,5 kg/m2 masih meningkatkan produksi sehingga belum ditemukan dosis optimum. Hal ini diduga karena sejalan dengan pertambahan waktu pupuk kandang ayam yang diperkaya sulfur telah mengalami proses dekomposisi sempurna. Sulfur yang terkandung dalam pupuk kandang ayam diduga telah mampu diserap tanaman bawang putih dan selanjutnya dimanfaatkan untuk memproduksi protein dalam pembentukan umbi. Pendapat ini didukung oleh Surya Nengsih, 2017 menyatakan sulfur mempengaruhi banyak, ukuran, aroma dan rasa kepedasan pada tanaman bawang putih yang dihasilkan dari alliinase.
Aplikasi MOL kulit nenas yang diberikan sebanyak 4 kali pada penelitian ini belum menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, berat umbi basah per petak dan berat umbi kering per petak. Konsentrasi Mikroorganisme lokal (MOL) kulit nenas berpengaruh nyata pada berat umbi basah per rumpun dan produksi per hektar pada umur 110 hari MST.
Interaksi dosis pupuk kandang ayam diperkaya sulfur dan konsentrasi MOL kulit nenas berpengaruh tidak nyata diduga karena kedua faktor yaitu dosis pupuk kandang ayam diperkaya sulfur dan konsentrasi MOL kulit nenas tidak saling mempengaruhi satu sama lain, dan salah satu faktor lebih kuat dari faktor lainnya. Menurut Yuwono (2006), bahwa bila salah satu faktor lebih kuat maka faktor lain tersebut akan tertutupi, pertumbuhan dan produksi tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti hormon, nutrisi melainkan berkaitan dengan banyaknya faktor lain seperti halnya lingkungan yang mencakup status air di dalam jaringan tanaman, suhu di areal pertanaman , dan intensitas matahari, sehingga tidak ada terjadi interaksi antara kedua perlakuan.
Collections
- Agroekoteknologi [321]