dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala dan hambatan yang mengakibatkan proses pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan di Pasar Sibolga Nauli Kota Sibolga belum maksimal dan peran Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup dalam meningkatkan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan Pasar Sibolga Nauli Kota Sibolga.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Sibolga merupakan instansi pemerintah yang mempunyai wewenang dan tugas dalam pengelolaan kebersihan sekaligus pelaksana pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan. Peran Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup dalam meningkatkan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan Pasar Sibolga Nauli Kota Sibolga yaitu melakukan 2 strategi antara lain strategi intensifikasi dan ekstensifikasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Pasar Sibolga Nauli.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk menggambarkan fenomena sosial yang ada di lapangan. Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah yakni, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala dan hambatan yang mengakibatkan proses pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan di Pasar Sibolga Nauli Kota Sibolga belum maksimal yakni minimnya pengetahuan para pedagang (wajib retribusi) tentang pentingnya membayar retribusi, pengaruh hari besar/hari libur, cuaca yang tidak mendukung (hujan) dan kehadiran pedagang harian yang berasal dari luar daerah.
Strategi intensifikasi memiliki kekuatan yakni pemberian penghargaan sebagai motivasi untuk petugas pemungut yang menjalankan tanggungjawabnya dengan baik dan kelemahan dari strategi ini yaitu ketika target yang telah ditentukan tidak tercapai maka penerimaan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan akan menurun. Yang menjadi kekuatan dari strategi ekstensifikasi yaitu kerjasama yang baik antara Dinas Perindag dan Dinas PKPLH mempermudah penagihan retribusi dan kelemahan dari strategi ini yakni jumlah wajib retribusi akan menurun jika tidak ada tanggapan dan sanksi dari Dinas Perindag selaku pengelola pasar. | en_US |