PENGARUH KONSENTRASI AUKSIN DAN SITOKININ TERHADAP PERKEMBANGAN TUNAS MIKRO KENTANG ( Solanum tuberosum L. )
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Medan Johor, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi auksin dan sitokinin terhadap perkembangan tunas mikro kentang (Solanum tuberosum L.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu NAA dan BAP dengan 3 ulangan. Faktor pertama : NAA (N) terdiri dari tiga taraf, yaitu : N0 = 0 mg/l (kontrol), N1 = 0.5 mg/l (konsentrasi anjuran Triyanti dkk, 2019), N2 = 1 mg/l. Faktor kedua : BAP (B) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : B0 = 0 mg/l (kontrol), B1 = 0,5 mg/l B2 = 1 mg/l (konsentrasi anjuran Pratama dkk, 2014),.
Naphtalene Acetid Acid (NAA) berpengaruh tidak nyata terhadap perkembangan jumlah daun dan jumlah tunas lateral pada umur 1 MST sampai 8 MST; berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah akar pada umur 3 MST sampai 8 MST; berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tunas mikro dan panjang akar pada umur 8 MST, serta berpengaruh sangat nyata dan nyata terhadap jumlah akar pada umur 1 MST dan 2 MST.
6-Benzyl Amino Purin (BAP) berpengaruh tidak nyata terhadap perkembangan jumlah akar pada umur 1 MST sampai 8 MST; berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun pada umur 1 MST sampai 3 MST; berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas lateral pada umur 8 MST, serta berpengaruh sangat nyata dan nyata terhadap jumlah daun pada umur 4 MST sampai 8 MST; berpengaruh sangat nyata dan nyata terhadap jumlah tunas lateral pada umur 1 MST sampai 7 MST; berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas mikro dan panjang akar pada umur 8 MST.
Interaksi antara Naphtalene Acetid Acid (NAA) dengan 6-Benzyl Amino Purin (BAP) tidak nyata mempengaruhi perkembangan jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, jumlah tunas lateral dan tinggi tunas mikro kentang
Collections
- Agroekoteknologi [321]