dc.description.abstract | Pendahuluan: Tuberkulosis Paru termasuk penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Data Kemenkes RI, menunjukan Indonesia peringkat kedua dengan kasus TB terbanyak di dunia. Waktu pengobatan panjang dengan obat yang banyak menyebabkan penderita tidak patuh dalam meminum obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat penderita TB paru di wilayah puskesmas polonia medan.
Metode: Penelitian ini analitik dengan desain cross sectional. Jumlah responden 52 orang dan dipilih dengan metode consecutive sampling dengan mengunjungi dan menjadikan pasien TB paru di puskesmas sebagai responden.
Hasil: Pada penelitian diperoleh mayoritas responden berpendidikan rendah (53,8%), bekerja (88,5%), berpenghasilan rendah (82,7%), dukungan PMO buruk (63,5%), dukungan petugas kesehatan baik (53,8%), kepatuhan minum obat buruk (51,9%). Pada analisis multivariat variabel yang memiliki pengaruh signifikan dengan kepatuhan minum obat penderita TB paru adalah penghasilan (p-value 0,000), dukungan PMO (p-value 0,001), dukungan petugas kesehatan (p-value 0,000).
Diskusi: Pada data responden penghasilan tinggi, dukungan PMO baik dan dukungan petugas kesehatan baik mayoritas akan menjadikan responden patuh dalam menjalani pengobatan. Pihak puskesmas diharapkan dapat meningkatkan fungsi PMO, koordinasi petugas kesehatan, penyuluhan dan promosi kesehatan berhubungan dengan TB paru. | en_US |