Analisis Pemasaran Usahatani Jamur Tiram Putih Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Total Keluarga (Studi Kasus : Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang).
Abstract
Dalam penelitian ini perumusan masalah yaitu : 1). Berapakah pendapatan usahatani jamur tiram putih dan kontribusinya terhadap pendapatan total keluarga? 2). Bagaimana saluran pemasaran jamur tiram putih? 3). Bagaimana margin saluran tataniaga jamur tiram putih? 4). Bagaimana efesiensi saluran pemasaran jamur tiram putih?.
Penelitian ini bertujuan : 1). Untuk mengetahui pendapatan usahatani jamur tiram putih dan kontribusinya terhadap pendapatan total keluarga. 2). Untuk mengetahui saluran pemasaran jamur tiram putih. 3). Untuk menganalisa margin tataniaga jamur tiram putih. 4). Untuk mengetahui efisiensi tataniaga jamur tiram putih.
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data skunder yang diolah dengan menggunakan metode deskriptif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (porposive), dengan jumlah sampel 20 dari 169 populasi keluarga yang mengusaha usahatani jamur tiram putih yang di ambil dengan motode posposive sampling dan 4 lembaga pemasaran (pedagang pengumpul) yang diambil dengan metode snowball sampling. Model analisis data untuk menjawab permasalahan satu adalah π = TR – TC. Dimana π = pendapatan (Rp), TR = Total Penerimaan (Rp), TC = Total Biaya (Rp). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendapatan usahatani jamur tiram putih adalah sebesar Rp. 1.074.512,32 per bulan. Kontibusi pendapatan usahatani jamur tiram putih dianilisis dengan rumus : Kontibusi Pendapatan = (Pendapatan Ushatani Jamur Tiram Putih)/(Pendapatan Total Keluarga) x 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan usahatani jamur tiram putih terhadap total pendapatan keluaga adalah sebesar 29,88 %.
Permasalahan dua dianalisa dengan metode deskriptif yaitu menanyakan lansung saluran pemasaran jamur tiram putih dan lembaga-lembaga pemasaran jamur tiram putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua saluran pemasaran yang ada di daerah penelitian yaitu : 1). Pengusaha usahatani jamur tiram putih → Konsumen. 2). Pengusaha jamur tiram putih → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen. Untuk menghitung margin tataniaga jamur tiram putih menggunakan model analisis data : MT = Pr-Pf. Dimana MT = Margin tataniaga, Pr = harga ditingkat pengecer, Pf = Harga ditingkat produsen (petani). Hasil analisis data menunjukkan bahwa margin tataniaga saluran pemasaran I adalah sebesar Rp. 6.666 dan margin tataniaga saluran pemasaran II adalah sebesar Rp. 16.000.
Untuk menghitung efisiensi saluran pemasaran jamur tiram putih menggunakan rumus yaitu : EP = (Biaya Tataniaga)/(Nilai Produk Yang dipasrkan) x 100%. Dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu jika EP ≤ 50 % maka saluran pemasaran efisien dan jika EP > 50% maka saluran pemasaran tidak efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran jamur tiram putih yang ada di Desa Lau Bakeri adalah efisien karena tingkat efisisiensi saluran pemasaran adalah sebesar 4,5 %.
Collections
- Agribisnis [264]