“Analisis Tataniaga Kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Studi Kasus Kecamatan Parlilitan”
Abstract
Dalam penelitiaan ini di identifikasi beberapa masalah yaitu 1) Bagaimana margin saluran tataniaga kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan? 2) Bagaimana efisiensi saluran tataniaga kemenyan pada setiap saluran di Kabupaten Humbang Hasundutan?
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk menganalisa saluran margin tataniaga kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan..2) Untuk mengetahui efisiensi saluran tataniaga kemenyan pada setiap saluran di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dimana digunakan analisis deskriptif. Penentuan daerah penelitian ini di dilakukan secara sengaja (purporsive), yang menjadi lokasi penelitian di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kecamatan Parlilitan tepatnya desa Baringin, Sihas Tonga, dan Sionom Hudon Timur. Metode penentuan sampel masing-masing desa dilakukan dengan menggunakan secara (Purporsive Sampling), responden pengumpul kabupaten 6 orang, responden pengumpul kecamatan 6 orang, pengumpul desa 6 orang dan responden petani sebanyak 6 orang. Jadi jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 24 orang.
Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Total margin tataniaga kemenyan yang paling besar di kecamtan Parlilitan kabupaten Humbang Hasundutan terdapat pada saluran tataniaga III yaitu sebesar Rp. 144.167/kg. Untuk total margin tataniaga terendah terdapat pada saluran tataniaga II yaitu sebesar Rp. 124.167/kg.
2. Untuk efisiensi tataniaga terdapat pada saluran tataniaga yang ke II yaitu mempunyai farmer share yang terbesar yaitu 66,6 % dan mempunyai total margin tataniaga terkecil yaitu Rp. 124.167.
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, maka disarankan sebagai berikut :
1. Perlu di dirikan koperasi yang mampu menangani kemenyan agar harga jual kemenyan yang diperoleh petani merata dan tinggi dibandingkan harga jual kemenyan langsung ke lembaga tataniaga.
2. Disarankan kepada petani kemenyan untuk menggunakan saluran tataniaga II, karena harga jual kemenyan lebih tinggi didapat petani kemenyan dibandingkan saluran I dan III.
3. Disarankan untuk lembaga tataniaga yang ada di kecamtan Parlilitan kabupaten Humbang Hasundutan agar menigkatkan kemampuan mengoptimalkan biaya tataniaga kemenyan.
Collections
- Agribisnis [264]