dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan di Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, pada ketinggian sekitar 33 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023 sampai dengan bulan September 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhdosis pupuk kandang ayam dan konsentrasi mol bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica oleraceae L.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu dosis pupuk kandang ayam dan konsentrasi MOL, dengan tiga ulangan. Faktor pertama : dosis pupuk kandang ayam (A) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : A0 = 0 kg/petak setara dengan 0 ton/ha (kontrol), A1= 1 kg/petak setara dengan 10 ton/ha, dan A2 = 2 kg/petak setara dengan 20 ton/ha. Faktor kedua konsentrasi MOL kulit nenas (M) yang terdiri dari empat taraf, yaitu : M0= 0 ml/liter air M1= 45 ml/liter air , M2= 90 ml/liter air dan M3= 135 ml/liter air.
Hasil penelitian ini menunjukkan dosis pupuk kandang ayam berpengaruh sangatnyata terhadap tinggi tanaman umur 2 MSPT dan 3 MSPT, diameter batang, bobot basah panen, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot basah jual panen, bobot basah panen per petak, dan produksi per hektarserta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 1 MSPT dan 4 MSPT, jumlah daun umur 1, 2, dan 3 MSPT.
Konsentrasi MOL bonggol pisang berpengaruhtidak nyata terhadap semua peubahparameter penelitian yaitu pada tinggi tanaman,jumlah daun, diameter batang, bobot basah panen,bobot basah jual panen,bobot basah panen per petak,bobot basah tajuk,bobot basah akar dan produksi per hektar.
Interaksi antara dosis pupuk kandang ayam dan konsentrasi MOL bonggol pisang berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 4 MSPT, dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 1, 2, 3, dan 4 MSPT, jumlah daun umur 1, 2, dan 3 MSPT, diameter batang, bobot basah panen, bobot basah panen per petak, bobot basah tajuk, bobot basah akar, dan produksi per hektar | en_US |