dc.description.abstract | Ayam mirah adalah ayam kampung asli dari kabupaten Simalungun. Ayam mirah selama ini dipakai sebagai bahan dasar untuk membuat Dayok Nabinatur yaitu kuliner tradisional dari etnik simalungun. Ayam mirah sebagai ayam kampung memiliki bobot tubuh yang kecil pada saat mencapai dewasa tubuh, oleh karena itu diperlukan upaya persilangan ayam mirah untuk menghasilkan ayam mirah dengan performa karkas yang lebih baik. Perlakuan dalam penelitian ini adalah ayam mirah dikawinkan dengan ayam mirah (P0) , ayam Mirah dikawinkan dengan disilangkan dengan ayam bangkok (P1) dan ayam Mirah dikwainkan dengan ayam Hutan (P2). Setiap perlakuan memiliki 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Pemotongan dilakukan saat ayam berumur 16 minggu dengan 2 ekor ayam diambil dari setiap ulangan. Parameter yang diambil adalah Bobot Potong, Bobot Karkas dan Persentase Karkas. Hasil penelitian menunjukkan persilangan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap Bobot Potong dimana P1 (1.652 gr/e) adalah yang tertinggi dan P2 (1.221 gr/e) adalah yang terendah. Demikian juga persilangan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap Bobot Karkas dimana P1 (1.097 gr/e) adalah yang tertinggi tetapi tidak ada perbedaan antara P0 (888 gr/e) dan P1 (816 gr/e) akan tetapi persilangan tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap persentase karkas. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan bobot karkas terbaik maka ayam Mirah sebaiknya dikawinkan dengan ayam bangkok. | en_US |