dc.description.abstract | Kebisingan di lingkungan kerja dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan pekerja dan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin pengepres kelapa sawit khususnya Screw Press di pabrik kelapa sawit. Pengukuran dilakukan pada tiga jarak yang berbeda yaitu 50 cm, 100 cm dan 150 cm dari mesin press ulir. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu langkah pertama menyiapkan sound level meter sebagai alat pendeteksi kebisingan pada mesin Screw Press, kemudian mengukur jarak antara posisi mesin Screw Press dengan sound level meter. Pada langkah selanjutnya kita bisa mengetahui tingkat kebisingan yang terbaca pada sound level meter. Hasil penelitian pada mesin press ulir kelapa sawit pada jarak 50 cm, 100 cm dan 150 cm untuk posisi 83,6 dB pada waktu 72 detik. Untuk posisi Y kebisingan tertinggi yang dihasilkan terdapat pada posisi Y pada jarak 50 cm yaitu sebesar 95,2 dB pada detik 108, sedangkan kebisingan terendah terdapat pada posisi Y pada jarak 150 cm yaitu sebesar 84,2 dB pada detik 60 dan kebisingan tertinggi Noise yang dihasilkan pada posisi Z pada jarak 50 cm sebesar 94,1 dB pada waktu 120 detik, sedangkan noise yang paling rendah terdapat pada posisi Z pada jarak 150 cm yaitu sebesar 83,3 dB pada waktu 120 detik. Sesuai dengan Kapmanker berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan pada stasiun felt di Pabrik Kelapa Sawit PT. Unit Usaha Adolina Perkebunan Nusantara IV melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan Pemerintah Kep-51/MEN/1999 yaitu 85 dB, disarankan hanya pekerja yang dapat diterima dengan batas waktu 7,5 menit per hari, maka selebihnya mereka diharuskan menggunakan pelindung telinga. | en_US |