dc.description.abstract | Pendahuluan : Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Pengobatan TB menggunakan Obat Anti Tuberkulosis memiliki tingkat keberhasilan pengobatan rendah, sehingga cenderung menyebabkan terjadinya resistensi. MDR TB merupakan salah satu bentuk resistensi terhadap Rifampisin yang banyak terjadi,sehingga membutuhkan terapi alternatif. Penelitian ini mengeksplorasi potensi terapi menggunakan sel punca mesenkimal (MSC) dan sel punca hematopoietik CD34+ sebagai solusi untuk mengatasi MDR TB. Untuk meningkatkan viabilitas sel punca, penelitian ini menggunakan teknik mikroenkapsulasi dengan alginate yang dilapisi dengan konsentrat lisat trombosit. IL-10 merupakan sitokin yang dihasilkan oleh sel punca , memiliki sifat anti- inflamasi untuk mengeliminasi infeksi tuberkulosis dengan bekerja sebagai immunoregulator. Peningkatan kadar IL-10 akan menunjukan efektivitas sel punca sebagai terapi alternatif MDR TB.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar IL-10 pada mikroenkapsulasi MSC- CD34+ yang disalut konsentrat lisat trombosit pada hari ke-2, ke-7, ke-14 dan ke-21.
Metode : Penelitian ini merupakan studi preliminari eksperimental in vitro dengan tahapan pengkulturan, kemudian mengkapsulasi MSC dan sel punca hematopoietik CD34+, lalu disalut dalam konsentrat lisat trombosit dan menguji kadar IL-10 yang disekresikan pada hari ke-2, ke-7, ke-14, dan ke-21 dengan pemeriksaan ELISA.
Hasil : Pengukuran terhadap kadar IL-10 di hari ke-2, ke-7, ke-14 dan ke-21 memperlihatkan bahwa kadar IL-10 meningkat pada hari ke-21 dan menurun pada hari ke-7 dan ke-14.
Kesimpulan : Kadar IL-10 cenderung mengalami penurunan. | en_US |