Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Luka Sayatan Pada Kulit Tikus Putih (Rattus norvegicus L) yang Terinfeksi Staphylococcus aureus.
Abstract
Pendahuluan : Luka kulit terjadi akibat rusaknya integritas lapisan epidermis, Penyembuhan luka kadang-kadang diklasifikasikan sebagai penyembuhan primer dan penyembuhan sekunder, Penyakit infeksi merupakan salah satu dari sekian banyaknya penyakit di dunia yang paling sering terjadi terutama di negara-negara besar dan berkembang salah satunya Indonesia. penyakit infeksi disebabkan oleh mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak seperti bakteri, virus, dan juga parasit. Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi di dunia.
Tujuan : untuk mengetahui apakah daun sirih hijau dapat memengaruhi luka sayatan pada tikus putih wistar jantan yang diinfeksikan oleh bakteri staphylococcus aureus di laboratorium farmakologi Universitas Sumatera Utara.
Metode : Eksperimental dengan menggunakan tikus putih wistar jantan, kelompok perlakuan ada 25 tikus dan Cadangan 15 tikus, usia 2-3 bulan, dan berat badan 150- 200 gram.
Hasil : menunjukkan bahwa populasi data berdistribusi normal. Uji Homogenitas Data pada Kelima Kelompok di dapati hasil bahwa data memiliki varian yang sama dengan p=0,451. Pengolahan data menggunakan Uji Shapiro-Wik dan uji alternatif menggunakan uji one way annova.
Kesimpulan : Ekstrak Daun Sirih Hijau memiliki efek klinis pada penyembuhan luka sayat pada tikus putih wistar, dimana setiap peningkatan kadar ekstrak Daun Sirih Hijau pada perlakuan semakin cepat pula penyembuhan luka sayatan dibandingkan dengan kontrol negatif.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]