PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)
Abstract
pendamping.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommesen Medan di Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Tmpat penelitian berada pada ketinggian sekitar 33 mdpl dengan kemasaman tanah (pH) 5,5-6,5, jenis tanah ultisol dan tekstur tanah pasir berlempung (Lumbanraja, dkk. 2023). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan Desember 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor pemberian yaitu Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang Sapi dengan 3 ulangan. Faktor pertama : Konsentrasi pupuk organik cair (N) yang terdiri dari 3 taraf yaitu, N0 = 0 L/ha setara dengan 0 ml/petak/aplikasi, N1 = 5 L/ha setara dengan 0,5 ml/ liter air/ m2 / aplikasi, N2 = 10 L/ha setaran dengan 1 ml/ liter air / m2 / aplikasi (konsentrasi anjuran), N3 = 15 L/ha setara dengan 1,5 ml/ liter air / m2 /aplikasi. Faktor kedua : pupuk kandang sapi yang terdiri dari empat taraf, yaitu : S0 = 0 ton /Ha setara dengan 0 kg/petak, S1 = 10 ton/ha setara dengan 1 kg/petak, S2 = 20 ton/Ha setara dengan 2 kg/petak (dosis anjuran) dan S3 = 30 ton/Ha setara dengan 3 kg/petak.
Pemberian pupuk organik cair Nasa berpengarug tidak nyata terhadap semua peubah penelitian. Hal ini dikarenakan nutrisi tanaman yang berasal dari pupuk organik cair Nasa belum mampu diserap baik oleh tanaman pada awal pertumbuhan awal pertumbuhan tanaman bawang merah. Dimana pada pertumbuhan vegetative tanaman bawang merah membutuhkan nutrisi untuk melangsungkan proses pertumbuhan, sumbangan unsur hara dari pupuk organik cair Nasa diperlukan tetapi dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan tanaman tidak menyerap sempurna nutrisi dari pupuk organik cair Nasa memberikan berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah penelitian tanaman bawang merah.
Pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah penelitian. Hal ini karena unsur hara yang berasal dari pupuk kandang sapi belum mampu mencukupi atau menyuplai unsur hara yang dibutuhkan pada awal pertumbuhan tanaman bawang merah. Dimana pada pertumbuhan vegetatif tanaman bawang merah membutuhkan unsur hara untuk melangsungkan proses pertumbuhan, sumbangan unsur hara atau peran dari pupuk kandang sapi diperlukan tetapi dengan tidak tercukupinya hara yang tersedia di pupuk kandang sapi memberikan berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah penelitian tanaman bawang merah diduga diakibatkan pupuk kandang sapi lebih dominan memperbaiki sifat fisik tanah seperti meningkatkan daya pegang air, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aerasi hal ini sejalan dengan penelitian lawenga dkk,. 2015 menyatakan Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisika tanah terutama pada bobot isi tanah, porositas dan permeabilitas.
Pupuk kandang sapi lebih sulit terurai sehingga unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang sapi menjadi tidak tersedia bagi tanaman hal ini sejalan dengan pendapat Adil, dkk. (2006) yang menjelaskan bahwa pupuk yang berasal dari kotoran ayam lebih baik dari kotoran sapi (mudah terurai didalam tanah sehingga dapat lebih mudah diserap oleh tanaman sayuran tomat,okra dan bayam). Pada sisi lain penambahan tinggi tanaman di pengaruhi Unsur N, P, K yang diberikan merangsang proses fisiologi untuk pertambahan tinggi tanaman (Haryadi dkk., 2015).
Interaksi konsentrasi pupuk organik cair dan pupuk kandang sapi berpengaruh tidak nyata diduga karena kedua faktor yaitu konsentrasi pupuk organik cair dan pupuk kandang sapi tidak saling mempengaruhi satu sama lain, dan salah satu faktor lebih kuat dari faktor lainnya. Menurut Yuwono (2006), bahwa bila salah satu faktor lebih kuat maka faktor lain tersebut akan tertutupi, pertumbuhan dan produksi tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti hormon, nutrisi melainkan berkaitan dengan banyaknya faktor lain seperti halnya lingkungan yang mencakup status air di dalam jaringan tanaman, suhu di areal pertanaman , dan intensitas matahari, sehingga tidak ada terjadi interaksi antara kedua perlakuan.
Interaksi konsentrasi pupuk organik cair dan pupuk kandang sapi berpengaruh tidak nyata diduga karena unsur hara yang terkandung pada konsentrasi pupuk organik cair dan pupuk kandang sapi tidak diserap secara maksimal oleh tanaman, sehingga pertumbuhan vegetatif relatif seragam (Harjadi, 1993). Ditambahkan pula oleh Steel dan Torrie (1991), apabila interaksi antara perlakuan satu dan perlakuan lainnya tidak memberikan pengaruh yang nyata maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut bertindak bebas atau tidak saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Collections
- Agroekoteknologi [321]